Sunday, July 21, 2013

Surah Ghaafir

"Tidak ada yang membantah mengenai ayat-ayat Allah melainkan orang-orang yang kafir. Oleh itu janganlah engkau (wahai Muhammad) diperdayakan oleh kebebasan mereka bergerak dengan berulang alik dari sebuah bandar ke bandar yang lain." (Surah Ghaafir: 40:4)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa firman Allah "ma yujadilu fi ayatillahi illal ladzina kafaru" (Surah Ghaafir: 40:4) turun berkenaan dengan al Harts bin Qais as Sahmi yang membantah ayat-ayat Allah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari as Siddi dari Abi Malik) 

"Sesungguhnya orang-orang yang membantah mengenai maksud ayat-ayat Tuhanmu dengan tidak berdasarkan sebarang bukti yang sampai kepada mereka (dari pihak yang diakui benarnya), tidak ada dalam dada mereka melainkan perasaan mahukan kebesaran (untuk mengatasimu), kemahuan yang mereka tidak sekali-kali akan dapat mencapainya. Oleh itu mintalah perlindungan kepada Allah (dari angkara mereka); sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Mendengar, lagi Maha Melihat. " (Surah Ghaafir: 40: 56)

"Demi sesungguhnya, menciptakan langit dan bumi (dari tiada kepada ada) lebih besar (dan lebih menakjubkan) daripada menciptakan manusia dan menghidupkannya semula (sesudah matinya); akan tetapi kebanyakan manusia (yang mengingkari hari kiamat) tidak mengetahui. " (Surah Ghaafir: 40: 57)

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa kaum Yahudi datang mengadap kepada Rasulullah mempersoalkan tentang dajal dengan berkata: "Apakah mungkin di antara kita pada akhir zaman nanti mengagumi ajaran dajal dan mengagung-agungkan perbuatannya. " 

Maka ayat ini (Surah Ghaafir: 40: 56) turun sebagai keterangan bahawa soalan yang dikemukakan hanyalah menunjukkan kebodohan dan kesombongan mereka dan memerintahkan kepada Nabi untuk berlindung kepada Allah dari fitnah dajal. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Abi Aliyah)

KETERANGAN
Menurut perawi tersebut erti "Akbaru min khhalqin nan" di dalam ayat ini (Surah Ghaafir: 40: 57) ialah "lebih besar daripada menciptakan dajal. "

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa maksud firman Allah "Innal ladzina yujadiluna fi ayatillahi bi ghairi sulthanin atahum, " di dalam ayat ini (Surah Ghaafir:  40: 56) ialah kaum Yahudi yang menunggu turunnya dajal. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Kabul Akhbar)

"Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesungguhnya aku dilarang menyembah benda-benda yang kamu sembah yang lain dari Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan yangjelas nyata dari Tuhanku; dan aku diperintahkan supaya tunduk taat bulat-bulat kepada perintah Tuhan sekalian alam." (Surah Ghaafir: 40: 66)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa al Walid bin Mughirah dan Syaibah bin Rabi'ah berkata: "Hai Muhammad! Batalkan ajakanmu dan peganglah kepada agama nenek moyangmu." Maka turunlah ayat ini (Surah Ghaafir: 40:66) sebagai larangan menyembah selain daripada Allah. (Diriwayatkaan oleh Juwaibirdari Ibnu Abbas) 


No comments:

Post a Comment