Tuesday, July 30, 2013

SURAH AL LAIL


وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ
"Demi malam apabila ia menyelubungi segala-galanya (dengan gelap-gelitanya)." (Surah al Lail: 92: 1)

وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ
"Dan siang apabila ia lahir terang-benderang." (Surah al Lail: 92: 2)

وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنثَىٰ
"Demi Yang menciptakan (makhluk-makhlukNya) lelaki dan perempuan, (jantan dan betina)." (Surah al Lail: 92: 3)

إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ
"Sesungguhnya amal usaha kamu adalah berbagai-bagai keadaannya." (Surah al Lail: 92:4)

فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰ
"Jelasnya, adapun orangyang memberikan apa yang ada padanya kelalan kebaikan dan bertakwa (mengerjakan suruhan Allah dan meninggalkan segala laranganNya)."  (Surah al Lail: 92: 5)

وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰ
"Serta ia mengakui dengan yakin akan perkara yang baik." (Surah al Lail: 92: 6)



فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ
"Maka sesungguhnya Kami akan memberikannya kemudahan untuk mendapat kesenangan (Syurga)." (Surah al Lail: 92: 7)

وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ
"Sebaliknya, orang yang bakhil (daripada berbuat kebajikan) dan merasa cukup dengan kekayaan dan kemewahannya." (Surah al Lail: 92: 8)

وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ
"Serta ia mendustakan perkara yang baik." (Surah al Lail: 92: 9)

فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ
"Maka sesungguhnya Kami akan memberikannya kemudahan untuk mendapatkan kesusahan dan kesengsaraan." (Surah al Lail: 92:10)

وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّىٰ
"Dan apakah pertolongan yang dapat diberi kepadanya oleh hartanya apabila ia telah terjerumus (ke dalam azab seksa hari akhirat)?" (Surah al Lail: 92: 11)

إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰ
Sesungguhnya tanggungan Kamilah memberi hidayat pertunjuk (tentang yang benar dan yang salah)." (Surah al Lail: 92: 12)

وَإِنَّ لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالْأُولَىٰ
"Dan sesungguhnya Kamilah yang menguasai hari akhirat dan alam dunia." (Surah al Lail: 92:13)

فَأَنذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ
"Maka (serentak dengan memberi hidayat pertunjuk) Akujuga telah memberi amaran mengingatkan kamu akan api neraka yang marak menjulang." (Surah al Lail: 92:14)

لَا يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى
"Yang tidak akan menderita bakarannya melainkan orang yang sungguh celaka." (Surah al Lail: 92:15)

الَّذِي كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ
"Yang telah mendustakan (kebenaran) dan berpaling ingkar," (Surah al Lail: 92:16)

وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى
"Dan (sebaliknya) akan dijauhkan (azab neraka) itu daripada orang yang sungguh bertaqwa." (SurahalLail:92:17)

الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ
"Yang mendermakan hartanya dengan tujuan membersihkan dirinya dan harta bendanya." (Surah al Lail: 92:18)

وَمَا لِأَحَدٍ عِندَهُ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَىٰ
"Sedang ia tidak menanggung budi sesiapa pun vana patutdibalas." (Surah al Lail: 92:19)
إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ
"Hanyalah mengharapkan keredhaan Tuhannya YangMaha Tinggi." (Surah al Lail: 92: 20)

وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ
"Dan demi sesungguhnya, ia tetap akan berpuas hati (pada hari akhirat, dengan mendapat segala yang diharapkannya)." (Surah al Lail: 92: 21)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa seorang pemilik pohon kurma mempunyai pohon yang mayangnya menjulur ke rumah jirannya yang mempunyai ramai anak. Pada setiap kali memetik buah kurma tersebut, pemilik itu akan memetik dari rumah jirannya dan apabila ada kurma yang terjatuh lalu dipungut oleh anak-anak tersebut. Akan tetapi dia segera turun dan merampas dari anak-anak itu, malahan jikalau ada yang sudah masuk ke dalam mulut dipaksa untuk mengeluarkannya. Oleh itu, orang fakir tersebut mengadukan perkara ini kepada Rasul dan baginda berjanji untuk menyelesaikannya.

Kemudian Rasulullah bertemu dengan pemilik kurma itu dan bersabda: "Berikanlah kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si Fulan dan sebagai gantinya engkau akan diberikan pohon kurma di syurga." Pemilik pohon kurma itu berkata: "Hanya itu tawaran tuan?" Sesungguhnya aku mempunyai banyak pohon kurma dan pohon kurma yang diminta itu paling baik buahnya."Kemudian pemilik pohon kurma itu pun pergi.

Perbicaraan di antara Nabi dan pemilik pohon kurma itu didengari oleh seorang dermawan lalu dia datang mengadap Nabi dan berkata: "Apakah tawaran tuan itu berlaku juga bagiku, jika pohon kurma itu telah menjadi milikku?" Rasulullah menjawab: "Ya."

Maka pergilah orang itu menemui pemilik pohon kurma tersebut. Pemilik pohon kurma itu berkata: "Apakah engkau tahu bahawa Nabi Muhammad s. a. w. menjanjikan pohon kurma di syurga sebagai ganti kepada pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah jiranku. Sesungguhnya aku telah mencatat tawarannya, akan tetapi aku mendapati bahawa pohon kurma tersebut mempunyai buah yang mengagumkan, padahal aku mempunyai banyak pohon kurma dan tidak ada satu pun yang selebat itu." Berkatalah dermawan itu: "Apakah engkau mahu menjualnya?" Dia menjawab: "Tidak, kecuali apabila ada orang yang sanggup memenuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak akan ada yang sanggup." Dermawan itu berkata lagi: "Berapakah yang engkau inginkan?" Dia menjawab: "Aku inginkan empat puluh pohon kurma. "Dermawan itu terdiam seketika lalu berkata lagi: "Engkau meminta yang bukan-bukan, baik aku akan berikan empat puluh pohon kurma kepadamu dan aku meminta saksi jika engkau benar-benar mahu menukarnya." Kemudian dia memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu.

Selepas itu, dermawan tersebut datang mengadap Rasulullah s.a.w. dan berkata: "Ya Rasulullah! Pohon kurma itu telah menjadi milikku dan aku akan serahkan kepada tuan. "Maka berangkatlah Rasulullah menuju ke rumah orang fakir tersebut dan bersabda: "Ambillah pohon kurma itu untukmu dan keluargamu." Maka penurunan ayat ini (al Lai: 92": 1-21) adalah untuk membezakan kedudukan dan akibat bagi orang yang bakhil dan orang yang dermawan. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan perawi lain dari al Hakam bin Abban dari Ikrimah dari Ibnu Abbas. Menurut Ibnu Katsir hadis ini adalah gharib)

Dalam riwayat lain pula ada dikemukakan bahawa Abu Bakar telah membebaskan tujuh orang hamba yang diseksa oleh pemiliknya kerana hamba-hamba itu beriman kepada Allah. Maka penurunan ayat ini (Surah al Lail: 92:17-21) adalah berhubung dengan peristiwa tersebut sebagai janji Allah kepada hamba-hambaNya yang dermawan yang menafkahkan hartanya ke jalan Allah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Urwah) Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa Abu Quhafah bapa kepada Abu Bakar berkata kepada Abu Bakar: "Aku melihat engkau memerdekakan hamba-hamba yang lemah. Sekiranya engkau memerdekakan hamba-hamba yang kuat, pasti mereka akan membelamu dan mempertahankanmu, hai anakku." Abu Bakar menjawab: "Wahai bapaku, aku mengharapkan apa yang ada di sisi Allah." Maka turunlah ayat-ayat (Surah al Lail: 92: 5-21) berkenaan dengan kisah Abu Bakar ini. (Diriwayatkan oleh al Hakim dari Amir bin Abdillah bin Zubair dari bapanya bernama Zubair)

Dalam riwayat lain juga ada dikemukakan bahawa penurunan ayat ini (Surah al Lail: 92: 19-21) adalah berkenaan dengan sifat dermawan Abu Bakar. (Diriwayatkan oleh al Bazzar dari Ibnu Zubair)


1 comment: